Ragam Pakaian Adat Jawa Barat yang Harus Kamu Tahu - 2016. Bumi Pasundan tidak hanya dikenal dengan panorama alamnya yang menakjubkan. Daerah yang didominasi oleh pegunungan dan perbukitan ini juga dikenal memiliki kekayaaan ragam adat dan budaya. Salah satu kebudayaan bumi Jawa Barat yang saat ini masih sering kita temui adalah pakaian adat.
Zaman dulu, penggunaan pakaian adat Sunda disesuaikan dengan status sosial pemakai. Berikut adalah beberapa ragam pakaian adat Jawa Barat berdasarkan status sosial pemakainya yang mungkin bisa menambah pengetahuan kamu.
1. Pakaian adat Jawa Barat untuk rakyat jelata
Pakaian adat Jawa Barat untuk rakyat biasa ini memang sangat sederhana. Untuk pakaian pria, baju adat ini terdiri dari celana lebar dengan panjang sebetis atau biasa dikenal dengan “calana komprang,” dan atasan yang disebut “salontreng.”
|
salontreng, logen, dan kebaya |
“Salontreng” merupakan blus sederhana tanpa kancing. Pakaian adat Sunda ini biasanya dilengkapi dengan sarung yang disampirkan di bahu, ikat kepala dari kain batik yang disebut “logen,” dan terompah kayu sebagai sandal atau alas kaki.
Untuk pakaian adat perempuan terdiri dari kebaya, kain batik panjang untuk bawahan atau biasa disebut “sinjang bundel,” ikat pinggang atau “beubeur,” dan kamisol. Sebagai hiasan, baju adat Jawa Barat perempuan dari kalangan rakyat jelata dilengkapi dengan selendang batik.
2. Baju adat Jawa Barat untuk kaum menengah
Pakaian adat Sunda untuk pria dari kaum menengah terdiri dari “baju bedahan” berwarna putih dan dilengkapi dengan arloji berantai emas yang dimasukkan ke saku. Warna putih mengindikasikan status sosial pemakai yang kebanyakan pedagang dan saudagar.
|
Baju bedahan dengan bendo, dan kebaya |
Untuk bagian bawah pakaian adat ini dilengkapi dengan kain batik, ikat pinggang (beubeur), dan terompah kayu untuk alas kaki. Hiasan kepalanya berupa penutup kepala dari batik (bendo). Sedangkan untuk pakaian perempuannya hampir sama dengan pakaian untuk rakyat jelata.
Bedanya, para perempuan kelas menengah tidak menggunakan kamisol. Kebaya yang dikenakan pun beraneka warna, dilengkapi dengan selendang yang corak dan warnanya senada dengan kain batik bawahan. Sebagai penanda status sosial, para perempuan Sunda kelas menengah menggunakan perhiasan dari emas atau perak dan alas kaki berupa selop.
3. Baju adat Jawa Barat untuk bangsawan
Sama dengan kaum menengah, para kaum bangsawan juga menggunakan “bendo” sebagai hiasan kepala. Atasan baju adat bangsawan berupa jas tutup beledu berwarna hitam yang bagian tepi dan ujung lengannya disulam dengan benang emas.
Bagian bawahnya berupa celana hitam, kain batik motif “rengreng parang rusak,” sabuk emas (benten), dan selop hitam. Untuk perempuan bangsawan, pakaian adat terdiri dari kebaya beledu hitam dengan sulaman benang emas, kain “kebat” motif “rengreng,” dan selop beledu hitam berhias manik-manik.
|
pakaian adat sunda jawa barat |
Untuk pelengkap mereka menggunakan tusuk konde, peniti, dan perhiasan dari emas bertakhtakan berlian.
Nah, itulah beberapa ragam
pakaian adat Jawa Barat yang harus kamu tahu untuk menambah pengetahuan tentang kebudayaan Indonesia, terutama tentang baju adat Jawa Barat. Semoga informasi di atas bermanfaat. Jika kamu ingin melihat pakaian adat dari 34 Propinsi di Indonesia, kamu bisa mengunjungi
Pakaian Adat Indonesia
Artikel keren lainnya: